October 22, 2009

Ada Dan Tiada


Sebenarnya secara sadar,jika kita merenungkan sejenak dalam kesendirian kta bias bertanya kepada diri kita sendiri. “Siapa sebenarnya diri saya? Mengapa saya Hidup? Mengapa saya Tidak bisa meyaksikan Tuhan yang menciptakan saya? Apa sebenarnya Dia memang tidak ada seperti kata kaum Jabariyah? Atau semua itu karena ketidakmampuan kita?

Semua pertanyaan di atas menjadi sangat fundamental,mengingat telah banyak ilmuan ilmuan besar yang telah melakukan banyak jasa dalam dunia, ini tapi Mereka terus merasa ada kekurangan dan tidak tau untuk apa semua telah dia lakukan?

Maka dari itu, di sini saya mengajak kepada sudara sekalian menemukan jawaban-jawaban atas pertanyaan yang telah kita renungkan dalam pikiran kita tadi.

Hakikat kehidupan Siapa yang sebenarnya Ada dan hidup di alam ini? Tuhan kita? Ataukah kita? Kalau kita adalah mahkluk yang benar2 ( berada pada hakikat hidup) hidup, maka Tuhan sebenarnya tiada. Jika Tuhan yang Hidup dan Ada, berarti kita hanyalah fatamorgana/ tidak nyata ( padahal keberadaan kita di alam ini tidak bisa di pungkiri lagi).

Jika kita menyatakan bahwa kita(manusia) dan Tuhan berada pada Posisi yang sama, yaitu sama2 merupakan Hakikat kehidupan,bereti kita telah melakukan kemusyrikan karena kita telah menyamakan posisi kita dengan Tuhan kita. Lalu siapa yang sebenarnya Ada? Hidup? Dan benar2 pada posisi hakikat keberadaan?

Kehidupan sebenarnya hanya bisa di bagi menjadi dua jenis keberadaan. Ada dan Tiada. Ada adalah Ada. Hakikat Ada itu tidak pernah bisa berubah menjadi Tiada karena Ada memiliki sifat kesempurnaan dibandingkan dengan Ketiadaan. Sedangkan Tiada, sebenarnya itu tidak ada dalam kehidupan kita.

Mungkin Anda sedikit bingung untuk mencerna kalimat saya ini. Oleh karena itu saya meminta Anda untuk membacanya sekali lagi (minimal) untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.

Ada, merupakan seuatu kesempurnaan sifat yang untuk menjadi Ada tidak memerlukan pada kekuatan lain. Dia ada karena segala kesempurnaannya. Olehkarena itu, kita bisa menyatakan bahwa hakikat Ada adalah Sempurna.

Hal ini tentu bertentangan dengan definisi Tiada. Tiada, dia tidak akan pernah bisa untuk menjadi Ada. Karena dia tidak memiliki Eksistensi ataupun kesempurnaan. Hal ini jelas berbeda dengan Ada (dengan segala kesempurnaannya). Maka dari itu, hakikat Ada tidak akan pernah bersanding dengan Tiada.

Kesimpulannya, Tiada sebenarnya itu tidak ada dalam kehidupan nyata. Tiada hanya ada dalam Rasional kita. Jadi Kita disini semua adalah ADA. Mungkin anda akan berfikir,berarti kita eksist seperti Tuhan? dan kitalah sebenarnya Tuhan Itu, karena kita dan Tuhan sama-sama "Ada".

Pertanyaan ini akan kita bahas pada sesi yang akan datang. Untuk sementara ini, cukup dulu yang saya sampaikan,untuk selengkapnya kta akan membahas tentang hakikat diri kita dan hakikat Tuhan.

No comments:

Post a Comment

About