December 11, 2009

Senja Penuh Haru



Tepat Sore ini, sebuah arti dari Impian, Harapan, dan kasih sayank kutemui di sini, di rumah sederhana hasil jerih payah KakekQ, di teras rumah dimana aku tinggal dan dibesarkan yang mungkin sudah lebih 9 tahun aku tinggali ini. Tapi...sore ini terasa berbeda.

Teras yang menghadap timur dimana matahari menampakkan sinarnya dipagi hari, aku terduduk menatap maha karya sang pencipta ditemani nenekQ, bercerita tentang masa depanku, tentang apa yang ingin kulakukan, tentang apa yang ingin kuraih, kuyakinkan nenekQ bahwa cucunya ini ingin sekali menjadi seseorang yang mampu membahagiakannya meski tak akan dapat mengganti semua jasa mereka berdua yang telah menjadikanku seorang aku yang sampai saat ini masih berdiri diatas bumi ini dengan tegak.

Angin sore seolah mengerti suasana ini, menghembuskan pelan semilir udara senja dimana langit timur tersinari jingga matahari yang nampak begitu indah, sedikit awan - awan tipis menyelimuti biru langit timur yang sedang menjadi sebuah lukisan indah dimataku (meski sdikit mendung), kualihkan mataku kearah wanita terhebat yang pernah kumiliki seumur hidupku, NENEKQ. Tatapannya kosong menatap langit senja timur mendengarkan Cucunya bercerita tentang keinginan-keinginannya, sedikit membasah dengan air yang tak akan kubiarkan menetes dari sela-sela mata yang setia mengawasiku semenjak aku terlahir kedunia sampai saat ini.

Entah apa yang Nenek pikirkan, tak juga tuturnya yang mendinginkan gejolak-gejolak amarah dan egoisme mudaku mengucapkan patahan-patahan kata yang selalu membuatku tersenyum kecil dan hampir saja melelehkan genangan air dalam mata ini.

Kini aku suda besar, dan ku rasa usiaku memang suda cukup untuk berkarya. Januari nnti, adalah waktu untuk ku memulai langkah pertama, menapak ke dalam dunia baru. Aku sadar, cepat atau lambat, ini akan terjadi, dan aku harus merelakan semuanya, rela meninggalkan orang2 yang sangat aku kasihi. Tapi Entah mengapa, hati kecilku tiba2 terasa perih dan teriris membayangkan semuanya..

Tak terasa, butiran-butiran air menetes di pipiku. Hingga q
Tutup ke dua mataku, kuhapusnya dengan tanganku agar nenek tak melihatnya. Tiba-tiba saja nenek memelukku dan menaruhnya dalam dekapan hangat yg amat ku rindukan. Sudah lama aku tak mendapatkan kehangatan dalam pelukan penuh kasih sayang seperti ni. Terlontarkan Nasihat-nasihat halus nan menggugah darinya yang sedikit menenangkanq.

" Jangan pernah mengeluh untuk mencapai masa depanmu, semua pasti ada jalannya. mungkin aja ni jalan buat kamu, sapa tau ni emang yg terbaek buat km. Kamu masi Muda, langkah mu masi panjang. Jangan pernah menyerah dan lemah, kamu laki-laki. kamu harus kuat. ayooo..mana semangat mu dulu." tuturnya sambil tersenyum dan mencoba tuk menghiburku..
(aku akn selalu inget kata2 ni )

Untukmu Kakek dan Nenek, aku masih cucumu yang seperti dulu, hanya saja cucumu yang saat ini ingin lebih mampu menggali sebuah potensi diri untuk membuat Kakek dan Nenek bangga saat menyebutku "Itu cucuku" dan terimakasih untuk semua yang aku rasakan selama ini, maafkan semua ketidak patuhan dan kelakuanku yang membuatmu sangat tidak berkenan. Aku sayank kaliand..

1 comment:

  1. hm... T,T aku nangis yank...

    huhuhu... semangat yah..., jangan patah semangat. aku tunggu kamu di sini...

    ReplyDelete

About